Mencari Inovasi! Ajang Creative Idea Competition Menggugah Kreativitas Inisiator Muda Atasi Masalah Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata

Daftar Isi

Bandung, 25 Februari 2021 – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada tanggal 21 Februari 2021, Divisi Community Empowerment Greeneration Foundation mengadakan kelanjutan dari EcoRanger Talkshow Series 1.0 yaitu EcoRanger Talkshow Series 2.0 (ETS 2.0). Kali ini ETS 2.0 hadir dengan tema Polemik Permasalahan Sampah di Destinasi Wisata “Apakah Pengelolaan Sampah Menjadi Kunci Utama Pariwisata Berkelanjutan?”. Untuk memberi pengetahuan yang mendalam terkait isu sampah di destinasi wisata Indonesia, ETS 2.0 menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya seperti Ir. Rizki Handayani, MBTM (Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Baparekraf Kemenparekraf RI), Ir. Renung Rubiyatadji, MM (Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Kabupaten Malang), Abizar Ghiffary (Network Facilitator Divers Clean Action), dan Arifin Putra (Aktor Indonesia).

Antusiasme yang besar juga datang dari para peserta, sebanyak 189 orang telah mengikuti kegiatan ini. Tak hanya menerima ilmu dari para pembicara, peserta ETS 2.0 juga sangat aktif terlibat dalam diskusi. Peserta sangat bersemangat untuk menyampaikan aspirasi mereka dan mengulik informasi lebih dalam dari pembicara terkait isu persampahan di destinasi wisata Indonesia.

Gambar 2.
Sesi diskusi dengan Arifin Putra (Dokumentasi Pemberdayaan Masyarakat)
Gambar 2.
Sesi diskusi dengan Arifin Putra (Dokumentasi Pemberdayaan Masyarakat)

Indonesia mengandalkan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber pemasukan negara yang terbesar. Bermodalkan kekayaan alam dan kebudayaan yang dimiliki, sektor pariwisata Indonesia semakin berkembang pesat. Namun, perkembangan sektor pariwisata tidak selaras dengan kesadaran akan isu lingkungan yang timbul di destinasi wisata Indonesia. Salah satu isu yang masih jadi polemik adalah permasalahan sampah. Hal ini juga di amini oleh Arifin Putra, salah satu aktor Indonesia yang peduli dan aktif bergerak dalam kegiatan pelestarian lingkungan, ia mengungkapkan, “Pariwisata sangat penting karena banyak daerah yang bergantung pada sektor pariwisata untuk menjalankan aktivitas ekonomi. Namun, semakin berkembangnya sektor wisata juga bisa membawa banyak masalah lingkungan. Masyarakat pun tidak memiliki kesadaran bahwa masalah lingkungan, terutama tentang sampah ini penting untuk diselesaikan”.

Gambar 3.
Sesi diskusi dengan Rubiyatadji dan Abizar Ghiffary's Reflections
Gambar 3.
Sesi diskusi dengan Rubiyatadji dan Abizar Ghiffary’s Reflections

Sebagai contoh dari permasalahan sampah di destinasi wisata, Abizar Ghiffary menyampaikan bahwa, “Salah satu contoh permasalahan adalah sampah di destinasi wisata terjadi di perairan Tanjung Karang yang menjadi destinasi wisata selam Palu. Saat saya menyelam, saya menemukan banyak sampah yang menutupi terumbu karang. Selain itu, terumbu karang juga rusak akibat jangkar kapal.”

Oleh karena itu, beliau mengatakan penting untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia untuk mengatasi permasalahan sampah di destinasi wisata. “Pariwisata berkelanjutan bertujuan membangun destinasi wisata dengan melibatkan masyarakat lokal, pemerintah, organisasi, dan wisatawan untuk meningkatkan perekonomian, estetika, dan kelestarian lingkungan dan budaya”, ujar Abizar.

Selain permasalahan sampah itu sendiri, hambatan dalam membangun pariwisata berkelanjutan adalah fasilitas yang kurang memadai baik untuk pengumpulan, pengolahan, maupun pengelolaan sampah di destinasi wisata. Banyak destinasi wisata Indonesia yang belum mampu untuk mengatasi timbunan sampah yang dibawa oleh wisatawan. Selain itu, kesadaran masyarakat lokal maupun wisatawan untuk mengatasi masalah sampah di destinasi wisata juga menjadi permasalahan yang mendesak untuk diselesaikan. Peran masyarakat lokal dan wisatawan sangat penting untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Menanggapi permasalahan sampah di destinasi wisata, Pemerintah Kabupaten Malang telah berupaya untuk mengurangi dan mengelola sampah destinasi wisata dengan melibatkan masyarakat dan berbagai organisasi lingkungan baik untuk mengolah sampah maupun edukasi. Pemerintah Kabupaten Malang mendukung pemerintah Desa yang memiliki destinasi wisata untuk membangun TPS 3R. Renung Rubiyatadji memaparkan destinasi wisata yang telah memiliki TPS 3R adalah Pujon Kidul dan Warung Tani Pan Java. Beliau menganggap keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan TPS 3R telah membantu mengatasi permasalahan sampah destinasi wisata karena sampah yang dihasilkan dapat diolah menjadi kompos, “TPS 3R adalah program yang mengolah sampah organik menjadi kompos yang dilaksanakan oleh masyarakat. Kompos yang dihasilkan sebanyak 30- 60 ton per bulan.”

Gambar 4.
Sesi diskusi dengan Renung Rubiyatadji
(Dokumentasi Pemberdayaan Masyarakat)
Gambar 4.
Sesi diskusi dengan Renung Rubiyatadji
(Dokumentasi Pemberdayaan Masyarakat)

Dari berbagai pengalaman para pembicara dalam terlibat aktif mewujudkan pariwisata indonesia yang berkelanjutan, dapat disimpulkan bahwa kolaborasi adalah kunci menyelesaikan masalah sampah di destinasi wisata Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Ir. Rizki Handayani, MBTM. Kemenparekraf RI yang berharap bisa berkolaborasi dengan masyarakat melalui program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) yang selaras dengan misi mewujudkan pariwisata berkelanjutan, “Program BISA awalnya fokus untuk beautifikasi, harapannya program ini bisa fokus ke edukasi tentang sampah kedepannya. Kami harap bisa berkolaborasi bersama masyarakat dan organisasi lingkungan untuk bersama-sama memperbaiki lingkungan.” Beliau juga menyatakan pentingnya menyamakan tujuan dan bekerjasama dengan komunitas dalam mengatasi permasalahan sampah, “Kita bersama masyarakat bisa berdiskusi dan menciptakan tujuan bersama sebagai bagian dalam berproses bersama. Kita juga harus berinovasi untuk kerjasama dengan komunitas”. Tak lupa Ibu Rizky memberikan semangat kepada seluruh peserta untuk tetap semangat dalam berjuang mengatasi masalah sampah di destinasi wisata Indonesia, “Jangan menyerah dan tetap optimis untuk menyelesaikan masalah kita bersama. Mari berkolaborasi untuk menciptakan Indonesia sehat dan bersih”.

Dukung program EcoRanger dalam mewujudkan pariwisata Indonesia yang berkelanjutan dengan berdonasi ke kitabisa.com/sekolaecoranger.

Refrensi
Bagikan Artikel Ini
Postingan Terkait
Sustain Travel